AMD kembali meluncurkan prosesor APU desktop mereka. Prosesor APU
generasi kedua ini tentu saja telah dilengkapi berbagai teknologi
terbaru yang menjadikannya lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.
Teknologi terbaru apa saja yang dibenamkan AMD pada prosesor APU dengan
codename Trinity ini? Simak pembahasannya berikut ini.
Jika unit GPU APU Llano menggunakan arsitektur VLIW5, maka unit GPU APU Trinity menggunakan arsitektur VLIW4. Arsitektur VLIW4 merupakan arsitektur yang juga digunakan pada graphics card AMD seri HD 6900. Unit GPU dengan codename Devastator ini dilengkapi 384 Stream Processor, 24 Texture Units, dan 8 ROP Units. Cukup mengejutkan ternyata jumlah Stream Processor lebih sedikit dibandingkan Sumo yang memiliki 400 Stream Processor. Apakah hal ini menjadikan performa Devastator lebih lambat dibandingkan Sumo? Kita akan melihatnya pada sesi pengujian di artikel berikutnya.
Pada core GPU Devastator, AMD mengalokasikan sebagian transistor untuk unit khusus bernama AMD HD Media Accellerator. Unit khusus ini didedikasikan untuk mempercepat proses transcoding video (AMD Accelerated Video Converter) dan juga untuk mengambilalih tugas decoding video dari CPU (UVD3) sehingga CPU dapat melakukan pekerjaan lainnya.
Satu hal menarik dari Devastator adalah unit GPU ini kini mendukung feature Eyefinity dengan 4 buah monitor. Tampilan dari 4 buah monitor dapat digabungkan menjadi satu pada mode SLS (Single Large Surface) sehingga menghasilkan tampilan dengan resolusi gambar super besar.
Seperti pada APU Llano, APU Trinity juga menghadirkan feature multi-GPU, Dual Graphics. Feature ini memungkinkan graphics card terintegrasi bekerja sama dengan graphics card add-on AMD seri tertentu untuk meningkatkan performa komputasi grafik. Graphics card add-on yang dapat dipasangkan dengan Devastator ternyata tidak jauh berbeda dengan Sumo pada APU Llano. Graphics card tersebut adalah AMD HD 6670, HD 6570, dan HD 6450.
Pada pengujian Dual Graphics terdahulu, peningkatan performa dengan feature ini paling dapat dirasakan pada game berbasis DirectX 10 dan 11. Game DirectX 9 kurang dapat memaksimalkan feature ini sehingga performanya justru lebih pelan dibandingkan menggunakan graphics card add-on. Apakah hal tersebut tidak akan terjadi lagi pada Dual Graphics di APU Trinity? Jika tidak ada halangan kami akan menghadirkan pembahasan mengenai feature Dual Graphics pada APU Trinity di artikel mendatang.
AMD telah mempersiapkan 8 varian prosesor AMD APU Trinity. Terdapat varian dengan graphics card terintegrasi, terdapat pula varian tanpa graphics card terintegrasi. Akhiran huruf “K” pada seri prosesor menandakan prosesor tersebut memiliki multiplier prosesor yang tidak dikunci.
Varian terkencang prosesor AMD APU Trinity ternyata ditawarkan dikisaran harga $122 (MSRP online). Harga ini ternyata tidak jauh berbeda dengan harga prosesor APU Llano saat pertama kali diluncurkan. Tentu saja harga tersebut akan lebih tinggi lagi saat masuk pasar Indonesia. Diperkirakan seri terkencang prosesor AMD APU Trinity akan ditawarkan pada kisaran harga 1,5 juta rupiah (bisa juga lebih atau kurang dari perkiraan kami).
Untunglah, soket FM2 akan tetap dipertahankan oleh AMD untuk prosesor APU generasi berikutnya meskipun tidak diketahui hingga generasi ke berapa.
Motherboard soket FM2 akan hadir dengan 3 jenis chipset yaitu AMD A85X, A75, dan A55. Ya! A75 dan A55 yang sebelumnya digunakan pada motherboard soket FM1 ternyata masih dapat digunakan pada motherboard soket FM2. AMD memperkenalkan chipset terbaru yaitu A85X dengan peningkatan feature seperti peningkatan jumlah port SATA 6GBps menjadi 8 buah dan dukungan Crossfire.
Di bawah ini adalah blok diagram sistem dengan chipset A85X, A75, dan A55.
Trinity Desktop/Virgo Platform
APU (Accellerated Processing Unit) Trinity
Prosesor APU AMD Trinity terdiri dari unit komputasi x86/x64 (CPU) dan
unit komputasi grafik (GPU). Pada kondisi utuh, APU Trinity akan
memiliki 4 buah core prosesor dengan 2 unit L2-chace. Sedangkan unit GPU
merupakan graphics card AMD seri HD 7000.
AMD menggunakan proses fabrikasi seperti APU Llano untuk APU Trinity
yaitu 32 nm. Terjadi peningkatan jumlah transistor pada APU Trinity
dibandingkan APU Llano yaitu dari 1,178 milyar menjadi 1,303 milyar
transistor. Peningkatan jumlah transistor dan penggunaan proses
fabrikasi yang sama menyebabkan ukuran luas die APU Trinity meningkat menjadi 246 mm2 dari sebelumnya 228 mm2 pada APU Llano.
Prosesor
Dengan melihat gambar die prosesor AMD APU di atas, cukup
terlihat perbedaan antara Llano dan Trinity terutama di unit CPU. APU
Trinity kini menggunakan arsitektur Piledriver, penerus arsitektur
Bulldozer pada prosesor AMD seri FX. Sebagai penerus Bulldozer, unit CPU
Piledriver ini tetap menganut skema yang sama yaitu satu modul untuk
dua core integer dan satu core FPU (floating point unit). Jumlah maksimal modul pada APU Trinity adalah 2 buah dengan ukuran L2-chace per modul sebesar 2MB.
Inilah beberapa peningkatan arsitektur Piledriver dibandingkan
Bulldozer. AMD menambahkan beberapa intruksi baru seperti AVX, AVX 1.1,
FMA3, AES, dan F16C. Arsitektur Pildriver diklaim memiliki performa
10-15% lebih baik dibandingkan Bulldozer dan 26% lebih baik dibandingkan
unit CPU APU Llano berkat peningkatan di sisi IPC (Instruction Per
Clock) prosesor.
Selain unit CPU dengan arsitektur terbaru, APU Trinity kini juga
menggunakan northbridge tipe terbaru Unified Northbridge (UNB). Untuk
berkomunikasi dengan perangkat lain, UNB tidak lagi menggunakan
HyperTransport melainkan menggunakan jalur PCIe. Kontroler memori tetap
mendukung memori DDR3 dual channel dengan kecepatan maksimal 1866 MHz.
Kontroler memori kini mendukung memori DDR3 dengan voltase 1,25V.
Untuk kontroler PCIe, APU Trinity tidak jauh berbeda dengan APU Llano
yaitu tetap menggunakan PCI Express generasi kedua dengan 24 buah jalur
PCIe dimana jalur ini dapat dibagi-bagi untuk feature multi-GPU atau
untuk mengakomodasi jalur komunikasi komponen lainnya.
Graphics Card
Jika unit GPU APU Llano menggunakan arsitektur VLIW5, maka unit GPU APU Trinity menggunakan arsitektur VLIW4. Arsitektur VLIW4 merupakan arsitektur yang juga digunakan pada graphics card AMD seri HD 6900. Unit GPU dengan codename Devastator ini dilengkapi 384 Stream Processor, 24 Texture Units, dan 8 ROP Units. Cukup mengejutkan ternyata jumlah Stream Processor lebih sedikit dibandingkan Sumo yang memiliki 400 Stream Processor. Apakah hal ini menjadikan performa Devastator lebih lambat dibandingkan Sumo? Kita akan melihatnya pada sesi pengujian di artikel berikutnya.
Pada core GPU Devastator, AMD mengalokasikan sebagian transistor untuk unit khusus bernama AMD HD Media Accellerator. Unit khusus ini didedikasikan untuk mempercepat proses transcoding video (AMD Accelerated Video Converter) dan juga untuk mengambilalih tugas decoding video dari CPU (UVD3) sehingga CPU dapat melakukan pekerjaan lainnya.
Satu hal menarik dari Devastator adalah unit GPU ini kini mendukung feature Eyefinity dengan 4 buah monitor. Tampilan dari 4 buah monitor dapat digabungkan menjadi satu pada mode SLS (Single Large Surface) sehingga menghasilkan tampilan dengan resolusi gambar super besar.
Seperti pada APU Llano, APU Trinity juga menghadirkan feature multi-GPU, Dual Graphics. Feature ini memungkinkan graphics card terintegrasi bekerja sama dengan graphics card add-on AMD seri tertentu untuk meningkatkan performa komputasi grafik. Graphics card add-on yang dapat dipasangkan dengan Devastator ternyata tidak jauh berbeda dengan Sumo pada APU Llano. Graphics card tersebut adalah AMD HD 6670, HD 6570, dan HD 6450.
Pada pengujian Dual Graphics terdahulu, peningkatan performa dengan feature ini paling dapat dirasakan pada game berbasis DirectX 10 dan 11. Game DirectX 9 kurang dapat memaksimalkan feature ini sehingga performanya justru lebih pelan dibandingkan menggunakan graphics card add-on. Apakah hal tersebut tidak akan terjadi lagi pada Dual Graphics di APU Trinity? Jika tidak ada halangan kami akan menghadirkan pembahasan mengenai feature Dual Graphics pada APU Trinity di artikel mendatang.
Tipe dan Spesifikasi
AMD telah mempersiapkan 8 varian prosesor AMD APU Trinity. Terdapat varian dengan graphics card terintegrasi, terdapat pula varian tanpa graphics card terintegrasi. Akhiran huruf “K” pada seri prosesor menandakan prosesor tersebut memiliki multiplier prosesor yang tidak dikunci.
Varian terkencang prosesor AMD APU Trinity ternyata ditawarkan dikisaran harga $122 (MSRP online). Harga ini ternyata tidak jauh berbeda dengan harga prosesor APU Llano saat pertama kali diluncurkan. Tentu saja harga tersebut akan lebih tinggi lagi saat masuk pasar Indonesia. Diperkirakan seri terkencang prosesor AMD APU Trinity akan ditawarkan pada kisaran harga 1,5 juta rupiah (bisa juga lebih atau kurang dari perkiraan kami).
Motherboard
Kompatibias
Prosesor AMD APU Trinity membutuhkan motherboard dengan soket FM2 dimana prosesor APU Llano dengan soket FM1 tidak kompatibel dengan soket terbaru ini. Alhasil pengguna sistem APU Llano harus membeli motherboard baru untuk dapat menggunakan prosesor APU Trinity. Tentu saja hal ini berimbas pada membengkaknya dana untuk peralihan sistem. Akan tetapi hal ini tidak akan menjadi masalah jika sebelumnya Anda tidak menggunakan sistem dengan APU Llano.Untunglah, soket FM2 akan tetap dipertahankan oleh AMD untuk prosesor APU generasi berikutnya meskipun tidak diketahui hingga generasi ke berapa.
Chipset/FCH (Fusion Controller Hub)
Motherboard soket FM2 akan hadir dengan 3 jenis chipset yaitu AMD A85X, A75, dan A55. Ya! A75 dan A55 yang sebelumnya digunakan pada motherboard soket FM1 ternyata masih dapat digunakan pada motherboard soket FM2. AMD memperkenalkan chipset terbaru yaitu A85X dengan peningkatan feature seperti peningkatan jumlah port SATA 6GBps menjadi 8 buah dan dukungan Crossfire.
Di bawah ini adalah blok diagram sistem dengan chipset A85X, A75, dan A55.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar