Filosofi Apple Bisa Jadi "Bunuh Diri"
KOMPAS.com — Apple selama ini dikenal dengan integrasi yang ketat antara hardware dan software di perangkat-perangkatnya, baik itu komputer, smartphone, tablet, maupun musik sekalipun.
Filosofi tertutup itu, menurut pakar keamanan Eugene Kaspersky, dari Kaspersky Lab, akan membuat Apple tak mampu mempertahankan pertumbuhannya. Hal itu disampaikan Kaspersky dalam wawancara dengan Reuters yang dikutip oleh BGR.
Apple pernah menjadi pemain dominan di bisnis perangkat mobile, tetapi perusahaan itu belakangan mulai didesak oleh saingan-saingan seperti Google dengan sistem operasi Android dan Microsoft.
"Saya pikir, sekarang adalah masanya sistem operasi terbuka seperti Android. Saya yakin Apple akan kehilangan pangsa pasarnya," ujar Kaspersky.
Pakar keamanan ternama ini mengatakan bahwa beberapa kelebihan Apple dibanding kompetitornya kini sudah tak lagi relevan, seperti klaim "kebal virus" yang belakangan dicabut sendiri oleh Apple.
Tahun ini pun merebak Trojan Flashback yang menunjukkan bahwa komputer-komputer Apple ternyata tak seaman yang dikira sebagian orang. Menurut Kaspersky, satu-satunya hal yang menyelamatkan Apple dari incaran para pembuat malware adalah pangsa pasarnya yang lebih kecil dari Windows.
Android rentan
Kaspersky juga menambahkan, penjahat cyber yang memasuki dunia perangkat mobile telah semakin banyak dan menyasar sistem operasi paling populer: Android.
Menurut dia, Android sedang mengikuti jejak Windows dalam hal kerentanan terhadap cybercrime. Walaupun begitu, Kaspersky mengatakan bahwa keterbukaan Android tak membuatnya lebih rentan dibandingkan sistem operasi desktop populer itu.
"Sistem terbuka memang lebih mudah diserang," ujar Kaspersky. "Tapi pada saat yang bersamaan, mengembangkan sekuriti end-point pun lebih mudah dilakukan di sistem-sistem terbuka," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar